Langsung ke konten utama

Postingan

Ada Apa dengan Makanan Bergizi Gratis, Menelan Korban Keracunan

Foto hasil tangkapan layar dari  kompas.com Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mewakili pemerintah dan Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan permohonan maaf, atas masih terjadinya kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di banyak daerah.  (lihat: kompas.com )   MENJUAL HARAPAN - Penyebab umum keracunan makanan, atau foodborne illeness, biasayanya disebabkan oleh bakteri (seperti Salmonella, E. coli) , virus, atau parasit yang mencemari makanan. Kontaminasi bisa terjadi di berbagai tahapan, yaitu 1.  Bahan Baku yang Tidak Higienis:  Bahan mentah, seperti sayuran, daging, atau telur, yang sudah terkontaminasi sejak awal. 2.  Penanganan yang Salah:  Kurangnya kebersihan tangan, alat masak, dan area kerja oleh petugas atau sukarelawan. 3.  Proses Memasak yang Tidak Sempurna:  Makanan tidak dimasak hingga matang, terutama daging dan unggas, sehingga bakteri tidak mati. 4.  Penyimpanan yang Buruk:  Makanan yang sudah ...
Postingan terbaru

Malut United Bantai Madura United

TERNATE, MENJUAL HARAPAN   — Gemuruh sorak sorai memenuhi Stadion Gelora Kie Raha. Malut United tampil menggila, menyuguhkan tontonan sepak bola yang memukau dengan membantai Madura United 4-1. Kemenangan telak ini bukan sekadar tiga poin, melainkan sebuah pernyataan tegas dari Malut United bahwa mereka adalah kekuatan baru yang patut diperhitungkan di kancah BRI Super League musim 2025/2026. Pertandingan yang dilangsungkan pada Jumat (19/9/2025) ini seolah menjadi panggung bagi Malut United untuk menunjukkan dominasi mereka. Sejak peluit awal dibunyikan, tuan rumah langsung tancap gas, mengurung pertahanan Madura United dan terus menekan. Intensitas serangan yang tinggi ini langsung membuahkan hasil. Pada menit ke-11, nama Ciro Alves mencatatkan dirinya di papan skor. Penyerang lincah ini berhasil menerobos barisan belakang Madura United dan melepaskan tendangan akurat yang tak mampu dibendung kiper lawan. Gol pembuka ini sontak membuat seisi stadion bergemuruh, membakar semangat ...

Kemenangan Bhayangkara FC Vs Persik, Secercah Harapan di Tengah Badai

MENJUAL HARAPAN — Angin segar berembus kencang di Stadion Sumpah Pemuda. Bhayangkara FC, tim yang tengah berjuang keras, akhirnya berhasil memetik kemenangan penting saat menjamu Persik Kediri dalam lanjutan BRI Super League musim 2025/2026. Kemenangan tipis 1-0 ini bukan sekadar tiga poin, melainkan sebuah pernyataan bahwa asa untuk bangkit masih menyala di dada setiap pemain. Laga ini seolah menjadi panggung pertunjukan bagi Bhayangkara FC. Sejak peluit kick-off dibunyikan, mereka tampil beringas, langsung menekan pertahanan lawan. Serangan demi serangan dilancarkan, menunjukkan determinasi tinggi yang tak mau lagi tenggelam dalam kekecewaan. Energi itu begitu terasa, mengalir dari setiap gerakan, dan seolah berteriak, “kami ingin menang!” Terbukti, perjuangan keras itu langsung membuahkan hasil. Saat pertandingan baru berjalan tujuh menit, nama Denny Sulistyawan mencatatkan diri di papan skor. Tendangan akuratnya berhasil merobek jala gawang Persik, membuat seisi stadion bergemuruh....

Keadilan dan Surutnya Keserakahan

  MENJUAL HARAPAN - Retakan   di fondasi Kebun Raya Nusantara kini telah menyebabkan "Banjir Keadilan". Banjir ini bukan berasal dari air hujan, melainkan dari air mata penderitaan yang selama ini tertahan, kini tumpah ruah membanjiri seluruh Kebun Raya. Air mata itu membawa serta lumpur-lumpur kebohongan, puing-puing ketidakadilan, dan sisa-sisa keserakahan yang selama ini menumpuk. Banjir Keadilan ini menyapu bersih semua akar-akar hisap, merobek jaring-jaring laba-laba, dan menghanyutkan Timbangan Curang. Gudang Raksasa yang berisi Harta Kekayaan pun ikut terendam, dan isinya mulai terbawa arus, menyebar ke seluruh penjuru Kebun Raya. Topeng Pembangunan dan Lubang-lubang Kemiskinan pun ikut hanyut, tak bersisa. Si Kecil, si semut pekerja, menyaksikan semua ini dengan takjub. Ia melihat bagaimana air mata penderitaan yang selama ini ia saksikan, kini menjadi kekuatan yang membersihkan segalanya. Ia melihat bagaimana Kebun Raya yang dulunya kotor dan penuh nestapa, kini per...

Wakil Rakyat yang Teruji di Tengah Dinamika Demokrasi

MENJUAL HARAPAN  - Demokrasi   bukanlah sistem yang statis. Ia bergerak, berubah, dan terus diuji oleh dinamika sosial, politik, dan teknologi. Karenanya, d i tengah arus perubahan ini, wakil rakyat dituntut bukan hanya untuk hadir, tetapi untuk teruji—secara etis, reflektif, dan substantif. Artikel ini mengajak kita untuk memahami bahwa menjadi wakil rakyat yang teruji berarti mampu menjaga komitmen publik di tengah kompleksitas demokrasi yang terus berkembang. Dinamika demokrasi lokal di Indonesia tidak lepas dari tekanan elektoral, fragmentasi politik, dan tuntutan transparansi. Wakil rakyat yang teruji adalah mereka yang mampu berdiri tegak di tengah tekanan, tanpa kehilangan arah dan nilai. Max Weber (1919)  mengemuakan bahwa “Politik yang bermakna adalah politik yang dijalankan dengan tanggung jawab, bukan dengan ambisi.” Maka, ujian sejati bukan datang dari lawan politik, tetapi dari konsistensi terhadap prinsip. Fungsi DPRD—legislasi, penganggaran, dan pengawasan—...

Konglomerasi dan Keadilan Sosial

   MENJUAL HARAPAN - Tampak, dalam lanskap ekonomi Indonesia, konglomerasi telah menjadi simbol kekuatan kapital yang dominan. Mereka mendorong pertumbuhan ekonomi melalui investasi, inovasi, dan ekspansi pasar. Akan tetapi di sisi lain, konglomerasi juga menjadi aktor utama dalam memperlebar jurang ketimpangan sosial. Oleh karena, pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak selalu berbanding lurus dengan pemerataan kesejahteraan. Seperti dikatakan oleh Jaya Suprana, “Pertumbuhan ekonomi menjadi primadona pembangunan jauh mengungguli pemerataan ekonomi sehingga jurang kesenjangan antara yang kaya dan miskin makin lebar menganga” (Kompas.com, 2024). Konglomerasi merujuk pada kelompok perusahaan besar yang memiliki diversifikasi usaha lintas sektor. Di Indonesia, konglomerat seperti Salim Group, Astra, dan Sinar Mas telah menguasai sektor strategis seperti pangan, energi, dan keuangan. Dominasi ini bukan hanya ekonomi, tetapi juga politik dan sosial. Mihardi (2025) menyebut bahwa “Daf...

Retaknya Fondasi dan Tumbuhnya Tunas Baru

    MENJUAL HARAPAN  - Getaran dari bawah tanah kini telah menyebabkan retakan besar pada fondasi Kebun Raya Nusantara. Retakan itu bukan karena gempa bumi, melainkan karena tekanan dari bawah, dari suara-suara yang selama ini terpendam. Para Penguasaha, yang selama ini merasa aman di atas fondasi yang kokoh, kini mulai merasakan guncangan. Mereka mencoba menambal retakan itu dengan janji-janji kosong dan aturan-aturan baru, namun usaha mereka sia-sia. Retakan itu semakin membesar, dan dari celah-celah itu, mulai tumbuh tunas-tunas baru. Tunas-tunas ini bukan berasal dari benih yang ditanam oleh Para Penguasaha, melainkan dari "Benih Kejujuran" dan "Benih Keadilan" yang selama ini tersembunyi di bawah tanah. Tunas-tunas itu tumbuh perlahan namun pasti, menembus lapisan-lapisan kebohongan dan ketidakadilan. Si Kecil, si semut pekerja, melihat bagaimana tunas-tunas itu tumbuh. Ia melihat bagaimana mereka menembus akar-akar hisap, merobek jaring-jaring laba-laba, dan m...